Aceh Timur | Ketua DPC Gerindra Aceh Timur, T Zainal Abidin sesalkan pernyataan konfrontasi Ketua DPR Aceh, Zulfadli kepada Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah terkait pengangkatan Plt Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh.
“Tentu saya pikir Ini sebuah pernyataan yang sangat merugikan dan dapat memecah belah, jika ada sebuah pemahaman dan keinginan yang berbeda hendaknya ditelaah atau membangun komunikasi yang baik”, kata T Zainal kepada BisaApa.co.id, Sabtu 22 Febuari 2025.
Kondisi ini, jelas T Zainal, tentu akan membuat kehilangan konsentrasi semua pihak untuk pembangunan Aceh yang di cita-citakan secara bersama.
Apalagi, jelas T Zainal, pengangkatan Plt Sekda Aceh tersebut ditandatangani langsung oleh Gubernur Aceh, Muzakir Manaf (Mualem).
“Pak Wagub tentu hanya melantik Sekda sesuai arahan pimpinan, karena tidak ada tanda tangan pak Wagub dalam proses pengangkatan tersebut,” ujar T Zainal.
Menurutnya, pernyataan yang menyerang pribadi tersebut tidak pantas dan tidak mencerminkan sebagai seorang pimpinan di legislator.
Disebutkannya, bahwa pasangan Gubernur Aceh terpilih Muzakir Manaf-Fadhullah sangat berkomitmen tinggi terhadap terwujudnya Aceh yang islami, Maju, Bermartabat dan Berkelanjutan sesuai harapan seluruh masyarakat Aceh.
Untuk itu, ketua DPC Gerindra berharap agar ketua DPRA, Zulfadli bisa membangun komunikasi dan menjadi pimpinan yang bijak di legilator guna dapat bersinergi dengan eksekutif dalam membangun Aceh yang di cita-citakan.
Untuk diketahui, pernyataan ketua DPRA tersebut, Zulfadli, disampaikan dalam Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah dan Pelantikan Wakil Ketua DPR Aceh, Ali Basrah dari Fraksi Partai Golkar periode 2024-2029, pada Jumat (21/2/2025).
Pada forum resmi Itu, Zulfadli mengatakan bahwa pengangkatan Plt Sekda Aceh itu semuanya permainan Ketua DPD Partai Gerindra Aceh yang juga Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah (Dek Fadh) serta Bendahara Partai Gerindra, T Irsadi.






















